[PORTAL-ISLAM] Akhir pekan lalu publik heboh dengan KTP ganda yang beredar di sosial media jelang Pilkada DKI Jakarta.
Viral di internet, gambar tiga e-KTP berjajar namun memuat foto wajah dari satu orang yang sama. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyatakan foto ini adalah palsu.
"Berdasarkan hasil pelacakan Tim monitoring Pilkada Dirjen DukCapil, Ketiga foto ini #palsu krn menggunakan data milik orang lain," kata Tjahjo lewat akun Twitter @tjahjo_kumolo, Sabtu (4/2/2017) pukul 20.08 WIB.
Namun mantan staf khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Andi Arief menyatakan KTP ganda yang beredar itu bukan hoax. Tapi nyata hasil penangkapan petugas Bea Cukai dan FedEx. KTP ganda itu dikirim dari Kamboja dengan tujuan alamat Jakarta.Berdasarkan hasil pelacakan Tim monitoring Pilkada Dirjen DukCapil, Ketiga foto ini #palsu krn menggunakan data milik orang lain. pic.twitter.com/JFQiKeYPWn— Tjahjo Kumolo (@tjahjo_kumolo) 4 Februari 2017
"Ini bukti waktu penangkapan disaksikan Pegawai Fedex dan Bea cukai (lihat kanan bawah)," kata Andi Arief di akun twitternya, Selasa (7/2/2017).
Andi memperlihatkan foto KTP-KTP ganda yang berjejer.
Andi Arief menyatakan informasi terbongkarnya kiriman KTP ganda dari Kamboja diperoleh dari kawannya di FedEx.Ini bukti waktu penangkapan disaksikan Pegawai Fedex dan Bea cukai (lihat kanan bawah). pic.twitter.com/eBctocHLZ3— Andi Arief (@andiariefaa) 7 Februari 2017
Seperti diketahui Andi Arief pernah menjabat Komisari PT Pos Indonesia (2 Januari 2006 - 17 Juni 2009).
"Saya dulu komisaris PT Post. Kawan saya banyak. Mereka menunjukkan bukti kiriman FedEx dari kamboja isinya KTP/NPWP palsu," kata Andi.
Lebih lanjut Andi Arief mengatakan:
"Menurut Pegawai Fedex, kiriman KTP dari kamboja ditangkap petugas Bea cukai Jumat (3/2/2017) dinihari lalu, tujuan pengiriman juga jelas."
"KTP #banyak yang beredar di media itu hasil tangkapan kiriman melalui FedEx berasal dari kamboja, tujuan pengiriman warga di Jakut."
"Kalau depdagri, bawaslu, KPU tidak menindaklanjuti KTP #banyak ini, tugas rakyat dalam pilkada nanti Awasi penggunaan E KTP etnis tertentu."
"Saya perjelas, ini bukti pengiriman melalui FedEx KTP #banyak berasal dari kamboja, tujuan jakarta."
Andi Arief menunjukan form pengiriman. Disitu tertera:
Pengirim: ROBIN Phnom Penh Cambodia.
Penerima: LEO Jl. Taman Surya Kel. Pegadungan Jakarta 11830.
"Saya menyarankan Depdagri, KPU dan Bawaslu segera temui pihak Fedex dan bea cukai bandara. Gampang lakukan penyelidikan."
"Para wartawan harus membantu Depdagri, Bawaslu dan KPU. kirim reporter ke bea Cukai dan Fedex."
"Untuk kepentingan negara, Depdagri, KPU dn Bawaslu jangan malu menganulir pernyataan KTP ganda adalah Hoax. selidiki ke bandara, gampang."
"Dimana barang bukti KTP #banyak? Menurut kawan saya di Fedex, diserahkan ke Kasi Penindakan Bea Cukai Soekarno Hatta..Bapak Said namanya."
"KTP yang beredar kemarin terlalu gegabah dibilang editan, Ayo depdagri, KPU, Bawaslu bergerak, selamatkan Pilkada."
"Pilkada DKI 15 februari 2017 bisa terancam kecurangan akibat satu orang miliki banyak KTP dari etnis tertentu."
"Saya mendengar mendagri sudah mendapatkan info valid bahwa KTP #banyak yang beredar beberapa hari ini memang ada, bukan hoax. Alhamdulillah."
"Karena KTP #banyak faktanya ada dan faktanya dari Kamboja, tentu ini haris diantisipasi di pilkada atau kepentingan lain di luar pilkada."
"Penggunaan E KTP pada Pilkada harus betul-betul diawasi, tidak bisa KPU dan Bawaslu mengabaikan fakta kuat di lapangan yg ditemukan."
"Saya paham betul dan mengerti konsekuensi hukum apa jika saya menyebar hoax. Kapan saja polisi bisa menciduk saya jika saya menyebar hoax."
Ini foto yg beredar kemarin, kali ini plus NPWP palsu. Ayo depdagri, Bawaslu, KPU bergerak selamatkan pilkada DKI. pic.twitter.com/O158M970rm— Andi Arief (@andiariefaa) 6 Februari 2017
Ini saya upload foto dari kawan saya yang bekerja di Fedex sesaat setelah petugas Bea cukai bongkar kiriman. pic.twitter.com/kCdPdrpV1c— Andi Arief (@andiariefaa) 6 Februari 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar