Mari serukan umat Islam untuk memperbanyak membaca kalimat Laa haula wa laa quwwata illaa billah.
Kalimat yang merupakan perbendaharaan di bawah 'arasy itu, sebagaimana kata Ibnu Taimiyyah rohimahullaah, adalah kalimat isti'aanah; mohon pertolongan.
Kisah Abu Malik Al-Asyja'i patut menjadi perhatian kita. Bahwa Malik puteranya selesai jihad bersama Rosulullah saw tak tampak ikutan pulang ke Madinah. Maka Abu Malik Al-Asyja'i mengadu dan menanyakan puteranya itu. Maka Abu Malik dan istrinya diperintahkan memperbanyak membaca Laa haula wa laa quwwata illaa billah.
Tiga hari kemudian Malik pun pulang ke Madinah dengan selamat. Menurut ceritanya saat dia sedang ditawan tiba2 datang orang (malaikat) membebaskan ikatannya. Dan bebaslah dirinya.
In sya Allah bila pilkada berjalan normal dua paslon muslim masuk putaran kedua. Namun, bila pilkada Jakarta berjalan dengan curang maka si kafir yang telah nistakan Al-Quran masuk putaran dua.
Mari kita baca ratusan atau ribuan kali kalimat Laa haula wa laa quwwata illaa billah. Bila dibaca ribuan atau ratusan ribu atau jutaan muslim tentunya energinya sangat dahsyat.
Semoga Allah swt berikan kemenangan kepada umat Islam dan atau binasakan sembilan naga, ahok, dan para mujrimin yang telah membuat makar di negeri ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar