- Yahudi 16.100 USD/tahun
- Kristen 8.230 USD/tahun
- Budha 6.740 USD/tahun
- Muslim 1.720 USD/tahun
- Sikh 702 USD/tahun
- Hindu 392 USD/tahun
Dari data yang dikutip buku Tarbiyah Iqtishadiyah di halaman 6 tersebut, tampak bahwa pendapatan per kapita umat muslim masih kalah jauh dibandingkan dengan pendapatan per kapita pemeluk Kristen, apalagi pemeluk Yahudi.
Meskipun tidak menempati peringkat terbawah karena masih ada pemeluk Sikh dan Hindu yang pendapatan per kapita mereka lebih kecil, umat Islam dituntut untuk lebih meningkatkan pendapatannya. Karena bagaimanapun, dengan semakin besar pendapatan, peran dan posisi umat Islam akan lebih kuat.
Bukankah dalam Islam sendiri ada banyak ibadah yang memerlukan harta? Misalnya zakat, infaq, sedekah, dan haji. Dengan pendapatan yang makin besar, maka umat Islam bisa bersedekah lebih banyak, bisa membantu saudara-saudaranya lebih optimal dan sebagainya.
Generasi awal umat Islam telah memberikan contoh betapa besar kemanfaatan harta di tangan orang-orang shalih. Tiga di antara empat khulafaur rasyidin adalah orang kaya. Sembilan di antara 10 sahabat yang dijamin masuk surga adalah orang kaya. Dan mereka luar biasa di dalam bersedekah dan berinfak fi sabilillah.
Abu Bakar menginfakkan seluruh hartanya pada perang Tabuk. Umar bin Khattab menginfakkan separuh hartanya, Utsman bin Affan menginfakkan sepertiga hartanya. Dan masih banyak contoh-contoh luar biasa lainnya. [Muchlisin BK/bersamadakwah]
*Sumber: Ceramah Tarhib Ramadhan oleh Ustadz Farid Dhofir, Lc, MSi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar