Senin, 02 Januari 2017

IHH Akan Menggugat Atas Fitnah Memberikan Bantuan Teroris di Suriah


ISTANBUL -  Insani Yardim Vakfi atau IHH, badan kemanusiaan internasional berpusat di Turki menyatakan takkan berdiam diri atas beredarnya tuduhan pihaknya terlibat bantuan teroris di Suriah. Demikian disampaikan Sekretaris Jenderal IHH, Yavus Dede, kepada Aksi Cepat Tanggap (ACT) saat bertemu dalam pengukuhan kerjasama antara ACT dengan IHH, di kantor IHH di Istanbul, Jum’at (30/12).

Yavus menjelaskan, pihaknya juga mendapatkan informasi serta terus memantau perkembangan lontaran isu-isu bernada tuduhan di Indonesia. Terkait tuduhan oknum tertentu di Indonesia yang beredar viral, IHH menyiapkan tim pengacara di Jakarta untuk menggugat pencemaran nama baik lembaganya. "Kalau dibiarkan, maka orang akan menganggapnya sebagai kebenaran. Harus diambil langkah hukum untuk menjaga nama baik kami," ujarnya.

Yavus melanjutkan, langkah ini juga dilakukan karena Indonesia ‎negara penting dan berpenduduk muslim terbesar di dunia. Menurut Yavus, pihaknya perlu menyampaikan hal itu kepada ACT karena ACT menjadikan IHH mitra strategisnya.

Terkait hal ini, Senior Vice President ACT, Syuhelmaidi Syukur menegaskan, ACT sendiri sudah lama menjalin kerjasama dengan IHH tak hanya dalam merespon krisis kemanusiaan Suriah. Terkait rencana IHH membawa ke ranah hukum fitnah atas dirinya, ACT siap memberi dukungan maksimal.

"Kerja kemanusiaan ini, sudah cukup berat. Keterlaluan jika dipolitisasi, difitnah dan diseret ke isu terorisme. Tak ada kata lain, harus dilawan dengan hukum. Kita tak boleh membiarkan kekuatan anti-kemanusiaan memfitnah pegiat kemanusiaan seenaknya," ungkap Syuhelmaidi.  Apalagi, imbuh Syuhel, ACT serius berperan optimal menolong warga Suriah korban konflik yang menjadi pengungsi terutama di wilayah Turki dengan membuka cabang di Turki. "Ini juga meneguhkan peran ACT di ranah global," ujar Syuhel.

Syuhel juga menegaskan, negara yang hingga saat ini membuka diri menolong umat manusia yang dilanda krisis di berbagai belahan dunia adalah Turki. Turki banyak berbuat untuk kemanusiaan, hal yang tak banyak dilakukan negara lain. "Dan IHH sebagai badan kemanusiaan di Turki, gamblang menunjukkan peran itu," imbuh Syuhel. Aksi Cepat Tanggap terpanggil membela sesama badan kemanusiaan. "Semoga kita sadar untuk tidak membiarkan fitnah merajalela," pungkasnya.[]

Sumber : ACT.ID

Tidak ada komentar:

Posting Komentar