Jakarta - Ustadz Bachtiar Nasir menyebut seruan dan tindakan tidak memilih alias golput dalam pemilihan umum atau pilkada adalah sebuah tindakan pengkhianatan.
"Kalau anda golput itu pengkhianatan. Bagaimana anda melucuti senjata saudara yang sedang berperang dengan musuh. Ini kekeliruan besar," ungkap Ustadz Bachtiar dengan bahasa kiasan saat konferensi pers Muzakarah Ulama dan Tokoh untuk Gubernur Muslim DKI Jakarta, di Masjid Al-Ittihaad, Tebet, Jakarta Selatan.
UstadzBachtiar menyarankan kepada umat yang selama ini masih berpegang pada pendapat atau pendirian golput supaya tidak malu-malu untuk tanazu' (menyelisihi pendapatnya itu) dan mengubah prinsipnya yang kini jelas-jelas bertentangan dengan fakta.
"Berhentilah bertikai, atau setidaknya diam. Jangan pegangin teman yang sedang digebukin musuh di depan. Ini perlaku yang tanpa disadari oleh mereka yang golput," tandasnya.
Menurut pimpinan AQL Islamic Center ini, umat harus mengikuti pendapat yang telah disepakati para ulama. Jikapun mereka berbeda pendapat, ia menyarankan supaya mengikuti hasil musyawarah mufakat para tokoh dan ulama. Kondisi saat ini. kata Ustadz Bachtiar, tidak ada alasan bagi umat untuk tidak memilih.
"Dia harus ikut milih, terutama daerah krusial seperti Jakarta, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah. Wajib hukumnya umat Islam mengambil posisi akhofu dhararain (memilih kerusakan yang lebih ringan diantara dua kerusakan, red)," pungkasnya.
Senada dengan Ustadz Bachtiar, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) dua periode yang lalu, KH A Cholil Ridwan menegaskan bila Ijtima Ulama Komisi Fatwa MUI se-Indonesia di Padang Panjang 2009 lalu telah menegaskan haramnya golput. Menurutnya tindakan golput telah menyumbang kekalahan umat Islam dalam setiap even politik seperti Pilpub, Pilgub dan Pilpres. "Golput itu haram, merugikan perjuangan umat," tandasnya.
red: shodiq ramadhan
Sumber Suara Islam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar