Rabu, 06 Maret 2013

Pertanyaan Heraklius Tentang Rahasia Kemenangan Pasukan Muslimin


Ketika berada di Anthakiyah, Heraklius (Kaisar Romawi Timur) bertanya kepada para pasukan Romawi yang kalah perang dalam Pertempuran Yarmuk.

"Celakalah kalian, beritahukan kepadaku tentang musuh yang kalian perangi. Bukankah mereka manusia seperti kalian juga?"

Mereka menjawab, "Ya!"

Heraklius kembali bertanya, "Apakah jumlah kalian lebih banyak daripada jumlah mereka atau sebaliknya?"

Mereka menjawab, "Jumlah kami lebih banyak berlipat ganda dari jumlah mereka di setiap tempat."

Heraklius bertanya lagi, "Jadi kenapa kalian kalah?"

Maka salah seorang yang senior dari mereka menjawab, "Kami kalah disebabkan mereka shalat di malam hari, berpuasa di siang hari, mereka menepati janji, mengajak kepada perbuatan ma’ruf mencegah dari perbuatan mungkar dan saling jujur sesama mereka. Sementara kita gemar meminum khamr, berzina, mengerjakan segala yang haram, menyalahi janji, menjarah harta, berbuat kezhaliman, menyuruh kepada kemungkaran, melarang dari apa-apa yang diridhai Allah dan kita selalu berbuat kerusakan di bumi."

Mendengar jawaban itu Heraklius berkata, "Engkau telah berkata benar."

Heraklius akhirnya meninggalkan negeri Syam yang telah ditaklukan pasukan Islam dan dia pergi ke Konstantinopel membangun kerajaannya yang terakhir.

Heraklius pernah bertanya kepada salah seorang pengikutnya yang pernah dipenjara oleh pasukan Kaum Muslimin, "Beritahukan aku tentang kaum Muslimin."

Orang tersebut menjawab, "Aku akan memberitahukan kepadamu seolah-olah engkau melihat mereka langsung. Mereka adalah para penunggang kuda yang tangguh di kala siang dan ibarat pendeta-pendeta ahli ibadah jika malam datang. Tidak akan makan di tempat-tempat yang mereka lindungi kecuali dengan membayarnya terlebih dahulu. Tidak masuk sebelum memberi salam, mereka akan bertahan siapa saja yang mereka perangi hingga mereka datang terlebih dahulu."

Heraklius berkata, "Jika engkau berkata jujur mereka pasti akan menguasai apa yang berada di bawah telapak kakiku ini (yakni kerajaanku, Konstantinopel)."

Ibnu Katsir berkata, "Kaum Muslimin berhasil mengepung Konstantinopel pada masa pemerintahan Dinasti Bani Umayyah, namun mereka gagal menguasainya, tapi di akhir Zaman umat Islam pasti akan menguasainya sebagaimana yang akan kami terangkan dalam Kitab Malahim."

*Sumber: Kitab Al-Bidayah Wan Nihayah, Imam Ibnu Katsir, terbitan Darul Haq, hal. 162, 224

[Catatan: Konstantinopel akhirnya berhasil ditaklukan Umat Islam pada masa Turki Utsmani dibawah kepemimpinan Khalifah Muhammad Al-Fatih pada tahun 1453 M.]