Sempat hilang selama tiga tahun, seorang rapper wanita Prancis muncul dengan penampilan baru yang menghebohkan publik dan para penggemarnya. Memutuskan memilih Islam, rapper ini mendobrak larangan pemerintah Prancis untuk tidak mengenakan jilbab.
Adalah Melanie Georgiades atau yang dikenal dengan nama panggung Diam's, muncul dalam sebuah wawancara di stasiun televisi TF1 dengan penampilan yang berubah total. Mengenakan jilbab lebar, Diam's mengumumkan perpindahan agamanya ke Islam dan menjelaskan ke mana saja dia selama ini.
Dilansir Al-Arabiya, Senin 1 Oktober 2012, Diam's telah hilang dari muka publik sejak tahun 2009 silam. Selama tiga tahun, dia berhenti manggung dan keberadaannya tidak diketahui. Diam's mengaku pergi ke Mauritius untuk belajar mengaji dan memahami Islam lebih dalam lagi.
Masa lalunya saat menjadi bintang tidak bisa dibilang terpuji. Kepada TF1 dia mengaku pemakai narkoba, penenggak narkotika halusinogen, dan pernah dirawat di panti rehabilitasi. Sampai akhirnya, dia menemukan Islam secara tidak sengaja dari seorang temannya.
"Suatu ketika, saya mendengar kawan saya yang Muslim mengatakan 'saya ingin salat sebentar, nanti kembali lagi' lalu saya bilang kepadanya, 'saya juga ingin salat'," kata Diam's.
Mengingat detik-detik tersebut, Dia mengisahkan bahwa ini adalah awal baru bagi kehidupan rohaninya. Diam mengatakan bahwa dia mengalami perasaan yang tidak pernah dia alami sebelumnya. Dia mengaku merasakan pengalaman yang tidak ternilai ketika melakukan salat.
"Itulah pertama kali saya sujud, itu merupakan satu pengalaman kuat yang tidak pernah saya rasakan sebelum ini," kata Diam.
"Itulah saat pertama kali saya menyentuhkan kepala ini ke lantai. Saya merasakan pengalaman yang tidak pernah saya rasakan sebelumnya. Sekarang saya percaya, bersujud tidak boleh ditujukan kepada siapapun selain kepada Allah," kata dia.
Meninggalkan Dunia KeartisanDiam's mengejutkan penggemarnya ketika dia mengatakan telah menikah dan memiliki seorang anak. Dia mengaku mendapatkan kenyamanan dan kedamaian ketika memeluk Islam. Dia menambahkan, dunia keartisan sudah tidak cocok dengan kehidupannya yang baru ini.
"(Agama) ini menenangkan hati saya, karena saya kini tahu tujuan hidup saya, dan mengapa saya ada di dunia ini," jelasnya.
Ketika ditanya soal keputusannya berjilbab, padahal pemerintah Prancis telah melarang hal tersebut, Diam's mengatakan, "Saya yakin kita hidup di masyarakat yang toleran, dan saya menerima setiap kritik, tapi saya terluka mendengar cacian, stereotype dan penilaian buruk."
Diam's menegaskan bahwa berjilbab baginya kini adalah kewajiban. "Saya melihatnya sebagai perintah Tuhan, ini memberikan kesenangan bagi hati saya dan itu sudah cukup," kata dia.
Islam melihat hijab sebagai kode pakaian yang harus dipraktikkan, bukan sekadar simbol agama yang memperlihatkan afiliasi seseorang.
Diam juga mengkritik media yang mengambil fotonya keluar dari salah sebuah masjid di Perancis dengan mengenakan hijab serta melihat hpnya, diikuti oleh seorang lelaki yang berpakaian olahraga, yang membuat orang percaya bahwa orang tersebut calon suaminya.
Dia mengatakan dia telah berpindah ke Mauritius untuk mempelajari al-Quran dan memahami Islam dengan lebih baik.
Dia mendapati bahwa toleransi dalam Islam adalah jauh dari mereka yang melakukan pembunuhan dan kejahatan dengan mengatasnamakan agama.
"Saya harus dapat membedakan antara kejahilan dan berpengetahuan, mereka yang jahil tidak harus berbicara tentang perkara yang tidak mereka ketahui," kata Diam.
"Islam tidak membenarkan pembunuhan ke atas korban tidak berdosa seperti apa yang digembar-gemborkan hari ini."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar