Rasulullah SAW bersabda, ''Jika engkau memohon kepada Allah SWT, memohonlah surga Firdaus karena ia adalah surga paling tinggi, atapnya adalah arsy Allah yang Maha Rahman.''
Rasulullah SAW juga bersabda, ''Barang siapa yang harapannya, tujuannya akhirat, maka dunia datang padanya, sedangkan ia tidak membutuhkan lagi.'' Dua hadis ini memberikan pelajaran sangat penting. Pertama tentang mimpi kita yang seharusnya melesat melampaui dunia, yaitu surga Firdaus. Kedua tentang mimpi yang akan berdampak baik terhadap urusan dunia kita.
Dua hadis ini juga memiliki alur logika yang sangat kuat dan sering dijadikan rumus motivasi. Pertama, motivasi yang sangat tinggi akan memberikan inspirasi dan lebih mendobrak.
Potensi kita keluar berlipat-lipat. Persiapan musafir dari Jakarta menuju Bali tidak sama dengan pelancong yang tujuannya hanya ke Cirebon, apalagi cuma sampai Bekasi.
Kedua, untuk menggapai kebebasan finansial, rumusnya, buatlah uang mengejar kita, bukan sebaliknya. Ketiga, jika kita cermati, para pewaris Firdaus adalah mereka yang sangat berkualitas luar dalam. Hanya membuat dunia mengejar mereka adalah perkara mudah.
Ada enam kualifikasi pewaris Firdaus di surat Almukminun [23] ayat 1-11. Pertama, shalat dengan khusyuk. Untuk khusyuk, kita perlu menyediakan fasilitas ibadah yang baik dan mengatur segala urusan kehidupan sehingga tidak meng ganggu shalat.
Kedua, berpaling dari hal yang tidak berguna. Karakter orang sukses adalah berorientasi pada manfaat. Potensi waktu, otak, tenaga, dan harta tidak untuk sesuatu yang sia-sia.
Ketiga, menunaikan zakat. Firdaus bukan milik orang pelit dan tidak mampu berzakat. Para pewaris surga adalah mereka yang pandai mengelola aset sekaligus bergairah dalam berzakat. Yang terpenting adalah menjadi orang yang mampu berzakat, bukan men jadi orang kaya.
Keempat, menjaga kehormatan dan mampu menahan diri. Kelima, menjaga amanah. Dengan konsisten menjaga amanah, setumpuk kepercayaan dan kedudukan penting akan datang menghampiri.
Keenam, menjaga shalat sehingga terjaga kesalehannya. Para pewaris Firdaus adalah orang saleh yang berdaya. Mereka tidak dipermainkan dunia yang nista, tapi memainkan dunia sehingga menjadi mulia. Jadi, mimpi besar kita hendaklah Firdaus, bukan yang lain. [Republika, 30/03/09]
Dua hadis ini juga memiliki alur logika yang sangat kuat dan sering dijadikan rumus motivasi. Pertama, motivasi yang sangat tinggi akan memberikan inspirasi dan lebih mendobrak.
Potensi kita keluar berlipat-lipat. Persiapan musafir dari Jakarta menuju Bali tidak sama dengan pelancong yang tujuannya hanya ke Cirebon, apalagi cuma sampai Bekasi.
Kedua, untuk menggapai kebebasan finansial, rumusnya, buatlah uang mengejar kita, bukan sebaliknya. Ketiga, jika kita cermati, para pewaris Firdaus adalah mereka yang sangat berkualitas luar dalam. Hanya membuat dunia mengejar mereka adalah perkara mudah.
Ada enam kualifikasi pewaris Firdaus di surat Almukminun [23] ayat 1-11. Pertama, shalat dengan khusyuk. Untuk khusyuk, kita perlu menyediakan fasilitas ibadah yang baik dan mengatur segala urusan kehidupan sehingga tidak meng ganggu shalat.
Kedua, berpaling dari hal yang tidak berguna. Karakter orang sukses adalah berorientasi pada manfaat. Potensi waktu, otak, tenaga, dan harta tidak untuk sesuatu yang sia-sia.
Ketiga, menunaikan zakat. Firdaus bukan milik orang pelit dan tidak mampu berzakat. Para pewaris surga adalah mereka yang pandai mengelola aset sekaligus bergairah dalam berzakat. Yang terpenting adalah menjadi orang yang mampu berzakat, bukan men jadi orang kaya.
Keempat, menjaga kehormatan dan mampu menahan diri. Kelima, menjaga amanah. Dengan konsisten menjaga amanah, setumpuk kepercayaan dan kedudukan penting akan datang menghampiri.
Keenam, menjaga shalat sehingga terjaga kesalehannya. Para pewaris Firdaus adalah orang saleh yang berdaya. Mereka tidak dipermainkan dunia yang nista, tapi memainkan dunia sehingga menjadi mulia. Jadi, mimpi besar kita hendaklah Firdaus, bukan yang lain. [Republika, 30/03/09]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar